*بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ*
*اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه*
*إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ*
PAKAIAN DAN PERHIASAN DI SURGA
Alhamdulillahirabbil’alamin, marilah kita ucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, karena telah memberi kita kesempatan untuk membaca chat ini dan untuk saling bersilaturahim.
*_"PAKAIAN DAN PERHIASAN DI SURGA"_*
Selain kesukaannya pada makanan dan minuman, banyak orang yang juga menyukai pakaian serta perhiasan. Apalagi yang namanya perempuan, tidak bisa lepas dari kesukaannya terhadap baju dan perhiasan. Perempuan ingin selalu tampil cantik dan menarik, sehingga rela mengeluarkan uang banyak untuk membeli kesukaannya tersebut. Apabila mereka laki-laki atau perempuan menahan diri tidak memperturutkan nafsunya, untuk tidak selalu membeli pakaian dan perhiasan yang diingini, karena berharap dipenuhi di surga, maka sesuai dengan prasangkanya Allah Maha Kuasa akan menunaikannya.
Firman Allah ta’ala:
“Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah;” (QS. Al-Kahfi : 31)
Gelang emas bagi perempuan merupakan simbul kekayaan dan kecantikan, karena harga emas yang mahal tentunya untuk membeli gelang hanya orang yang mempunyai uang yang cukup banyak. Di surga gelang masnya tidak bisa dibandingkan dengan di dunia karena gelang emasnya, tembus pandang dan bening seperti kaca tidak pernah ada di dunia. Emas seperti halnya gelas perak yang tembus pandang, tidak ada di dunia sehingga keindahannya tidak ada bandingannya. Apalagi di surga disediakan dua istri dengan masing-masing 70 perhiasan, tentunya nikmat yang luar biasa. Perhiasan kalung sudah biasa bagi perempuan di dunia, akan tetapi di surga menjadi luar biasa karena kalung yang bertahtakan intan berlian atau permata luar biasa. Di dunia hanya orang kaya raya saja yang dapat membeli kalung seperti itu dan di surga gemerlapnya emas bertahtakan intan berlian tidak bisa dibandingkan dengan di dunia.
Disurga tidak dikenal hidup seorang diri, menjanda atau menduda. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Ahmad dari Abu Hurairah r.a., bahwa Nabi SAW., bersabda: “Setiap lelaki dari penduduk surga mendapatkan 2 orang istri berupa bidadari yang masing-masing memiliki 70 buah perhiasan. Keindahan betisnya terlihat dari balik busananya.”
Keindahan gerlapnya perhiasan di surga tidak bisa dibayangkan karena cahayanya akan menutupi cahaya matahari sekalipun. Tentunya cahayanya tidak membuat mata penghuni surga silau karena silau merupakan siksaan pada mata manusia di dunia. Di surga gemerlapnya perhiasan menambah keindahan surga sehingga terang benderang, dengan kemilau aneka cahaya yang mengagumkan bagi siapa saja yang melihatnya. Perhiasan tersebut dipakai oleh istri penghuni surga dari bidadari, yang kecantikannya sempurna sehingga betisnya kelihatan dari balik busana sutra yang dikenakannya.
عَنْ دَاوُدَ بْنِ عَامِرِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ أَنَّ مَا يُقِلُّ ظُفُرٌ مِمَّا فِي الْجَنَّةِ بَدَا لَتَزَخْرَفَتْ لَهُ مَا بَيْنَ خَوَافِقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَوْ أَنَّ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ اطَّلَعَ فَبَدَا أَسَاوِرُهُ لَطَمَسَ ضَوْءَ الشَّمْسِ كَمَا تَطْمِسُ الشَّمْسُ ضَوْءَ النُّجُومِ(رواه الترمذي )
Dari Daud bin Amir bin Sa'ad bin Abu Waqash, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Rasulullah SAW, Beliaubersabda, "Seandainya sesuatu yang lebih kecil dari kuku yang ada di surga tampak, niscaya sesuatu itu akan dapat menghiasai segala sudut langit dan bumi. Dan, seandainya seorang laki-laki yang merupakan ahli surga muncul hingga tampak gelang-gelang kakinya niscaya (cahaya) gelang itu akan dapat menutupi cahaya matahari sebagaimana cahaya matahari mampu menutupi cahaya bintang. (HR. Tirmidzi) Shahih: Al Misykat (5631-tahqiq kedua).
Apapun yang ada di surga walaupun sebesar kuku apabila terlihat di bumi maka cahayanya akan menghiasi setiap sudut di bumi dan langit. Apalagi gelang penghuni surga yang ukurannya cukup besar, semestinya kalau terlihat oleh penduduk bumi akan membuatnya menganga karena indahnya. Di dunia saja apabila perempuan melihat gelang bertahtakan intan berlian akan berdecak kagum. Tentunya gelang di surga akan memuaskan nafsu perempuan penghuni surga, yang sewaktu di dunia sulit dipuaskan karena kodrat perempuan menyukai perhiasan. Perempuan yang tidak tahan uji dengan nafsunya untuk memamerkan kekayaannya, maka akan membeli gelang yang harganya jutaan rupiah atau bahkan ada yang sampai milyaran rupiah. Tentunya diharamkan surga bagi siapapun yang suka memamerkan kekayaan dan kecantikan atau ketampanan, serta kelebihan yang lain karena merupakan kesombongan.
Tersebut di dalam hadits Bukhari dari Ibnu Umar R.A., bahwa Rasulullah., bersabda: “Hai segenap wanita! Bersedekalah dan perbanyaklah istighfar karena aku melihat kalian lebih banyak di neraka.” Seorang perempuan bertanya, “Ya Rasulullah, mengapa demikian?” Rasulullah., menjawab, “Karena kalian sering mengutuk dan mengkufuri pergaulan. Aku tidak melihat seperti kalian. Orang-orang yang kurang akal dan kurang din dapat mengalahkan mereka yang cukup akal dan cukup din.” Perempuan itu bertanya, “Ya Rasulullah. Mengapa perempuan disebut kurang akal dan kurang din?” Rasulullah. Menjawab. “Kalian kurang akal karena persaksian dua orang dari kalian sama dengan persaksian seorang laki-laki. Kalian juga mengalami masa haid yang menyebabkan kalian absen dari shalat dan shiam. Itu berarti, din kalian pun kurang.”
Warna hijau yang menjadi simbol religius keislaman disukai orang beriman dan warna inilah yang juga menjadi kesukaan penghuni surga. Tentunya tidak ada halangan bagi penghuni surga untuk memilih warna apa saja yang sesuai dengan keinginannya, akan tetapi Allah Maha Kuasa yang membolak-balikkan hati setiap hamba-Nya. Seperti halnya dua istri atau bidadari penghuni surga, penuh cinta dan tidak ada kecemburuan seperti satu hati adalah ilham dari Allah Maha Mencintai. Demikian juga kesukaannya pada pakaian sutra dan warna hijau, tentunya juga ilham dari Allah Maha Pemilik Keindahan karena itulah yang terbaik bagi penghuni surga.
Firman Allah ta’ala:
“Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.” (QS. Ad-Dukhan : 53-54)
Pakaian di surga dari bahan sutra yang halus dan mengkilat, karena sutra merupakan bahan pakaian yang terbaik dan termahal, sehingga pantas menjadi pakaian penghuni surga. Apalagi sutra yang tebal tentunya harganya semakin mahal, karena bahan yang diperlukan untuk membuatnya semakin banyak. Di dunia pakaian dari bahan sutra termasuk pakaian langka dan hanya orang kaya saja yang mampu membelinya, akan tetapi di surga semua penghuninya memakai pakaian sutra yang berkilau. Tentunya keindahan dan kwalitasnya minimal 99 kali keindahan pakaian dan perhiasan di dunia, tidak bisa dibayangkan keindahan kemilaunya.
PAKAIAN DI SURGA
Pakaian untuk menjaga kehormatan sebagai manusia
Menutup aurat supaya berbeda dengan binatang-Nya
Berlebihan pakaian dan perhiasan kesombongan semata
Gelang emas kebanggaan berakhir kesombongannya
Bersabar untuk tidak melampiaskan keinginan
Berharap di surga mendapatkan pakaian dan perhiasan
70 perhiasan dijanjikan penghuni surga mengesankan
Kilauannya menerangi surga sebagai kerajaan
Pakaian dari sutra tebal dan halus harum berkilauan
Baju kebesaran seperti raja dunia bertahtakan berlian
Setiap orang di dunia yang melihatnya menginginkan
Padahal setiap penghuni surga raja dan ratu dijanjikan
Di dalam surga yang tidak terlalu panas atau dingin
Suasana nyaman tidak membuatnya kegerahan
Hawanya disertai bau harum semerbak wangi melegakan
Bau harum misik memenuhi setiap tempat dan ruangan
Diceritakan dalam Hadits bahwa mahkota, kerudung, atau perhiasan kepala perempuan surga atau bidadari, lebih terang dari matahari. Dari dahsyatnya cahaya pakaiannya tersebut, tentunya kilauan pakaian penghuni surga juga mengagumkan, tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Pakaian kebesaran seorang raja atau ratu di dunia saja sudah bisa membuat para pencinta dunia terkagum-kagum. Pakaian penganten putra mahkota, anak pejabat, artis dan siapa saja yang mengadakan acara pernikahan yang sangat mewah akan memakai pakaian yang indah. Pakaian penganten tersebut hanya dipakai sehari atau paling lama dua hari, dan kalau ditambah dengan biaya resepsi yang lain memerlukan biaya yang sangat besar. Istilah menjadi raja dan ratu sehari, sangat tepat dan membahagiakan penganten beserta kerabatnya.
Firman Allah ta’ala:
Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera. Di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. (QS. Al-Insan: 12-14)
Penghuni surga tidak akan merasakan kepanasan atau kegerahan karena sinar matahari yang menyengat. Sinar matahari seperti di pagi hari atau sore hari dan bisa juga seperti di siang hari yang mataharinya diselimuti awan. Di surga juga tidak terlalu dingin seperti di musim dingin atau di kutub yang bisa membekukan manusia. Hawa sejuk yang tidak terlalu dingin bagi penghuni surga, pokoknya tidak ada keluhan apapun yang tidak mengenakkan. Semua serba sesuai dengan keinginan dan sempurna, tidak ada cacat sedikitpun untuk memuaskan penghuni surga.
Allah Maha Adil dan Bijaksana memberikan ujian kepada manusia, sebatas kemampuan manusia menerima atau menanggungnya. Tinggallah manusia yang sedang diuji itu, apakah sabar menerima atau mengeluh. Bagi orang yang beriman, ujian apapun dijalaninya dengan sabar dan prasangka baik (khusnudhan), bahwa semua itu adalah tanda kasih sayang-Nya kepadanya yang kelak akan dibalas dengan surga yang minimal luasnya 10 kali dunia. Kesabaran ada 3 yaitu sabar di dalam ketaatan, sabar meninggalkan larangan dan sabar dalam menghadapi musibah.
Firman Allah ta’ala:
Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal shaleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. (QS. Huud: 11)
Para sahabat telah terbukti kesabarannya terhadap penderitaan dan siksaan yang dilakukan oleh orang kafir Quraisy atau musuh-musuh Islam lainnya. Dengan setianya mereka mendampingi Rasulullah SAW. dalam suka dan duka, sehingga kesetiaannnya inilah yang menyebabkan Allah Maha Penyantun ridha kepadanya. Kesabaran sahabat juga terbukti di dalam menjalani ketaatan dalam menjalani ibadah, seperti ada yang tetap berpuasa dalam peperangan walaupun di musim panas. Pada saat terjadi perang Tabuk bertepatan dengan musim panas dan sedang bersiap-siap panen raya kurma di Madinah juga sekitarnya. Orang-orang munafik tidak ikut berperang karena musim panas yang sangat terik dan akan panen kurma karena sudah beberapa tahun panennya sedikit.
Firman Allah ta’ala:
Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui. Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. At-Taubah: 81-82)
Para sahabat berkeyakinan bahwa penderitaan di dunia karena siksaan atau panasnya padang pasir yang membakar, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan penderitaan dan panasnya api neraka. Mereka meyakini di dunia sebentar saja, yang terbayang di pelupuk matanya keindahan dan kenikmatan surga. Sehingga mereka sangat merindukan untuk segera berjumpa dengan Allah Maha Pemilik Keindahan, dan mendapat keridhaan-Nya, serta terselamat dari neraka dimasukkan ke dalam surga. Baginya dunia bukan tempat bersenang-senang karena kesenangan yang hakiki ada di akhirat yaitu di dalam surga selama-lamanya. Sahabat telah sukses di dunia akhirat karena memperoleh keridhaan Allah Maha Mulia dan Rasulullah SAW. serta namanya diabadikan dalam Al-Qur’an juga Hadits Shahih sebagai penghuni surga.
Semoga kita termasuk orang beriman yang sungguh-sungguh menyiapkan bekal iman dan amal saleh untuk bekal kehidupan setelah mati!. Aamiin...
*Silahkan disebar Artikel ini dengan tidak menambah dan mengurangi isi tulisan. Semoga bermanfaat untuk kita semua Jazakallahu khairan barokallah fikum*
*والله اعلم*
*_Demikian chat pada hari ini. Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih._*
*سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك*
*وعليكم السلام ورحمه الله وبركاته*
*اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه*
*إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ*
PAKAIAN DAN PERHIASAN DI SURGA
Alhamdulillahirabbil’alamin, marilah kita ucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, karena telah memberi kita kesempatan untuk membaca chat ini dan untuk saling bersilaturahim.
*_"PAKAIAN DAN PERHIASAN DI SURGA"_*
Selain kesukaannya pada makanan dan minuman, banyak orang yang juga menyukai pakaian serta perhiasan. Apalagi yang namanya perempuan, tidak bisa lepas dari kesukaannya terhadap baju dan perhiasan. Perempuan ingin selalu tampil cantik dan menarik, sehingga rela mengeluarkan uang banyak untuk membeli kesukaannya tersebut. Apabila mereka laki-laki atau perempuan menahan diri tidak memperturutkan nafsunya, untuk tidak selalu membeli pakaian dan perhiasan yang diingini, karena berharap dipenuhi di surga, maka sesuai dengan prasangkanya Allah Maha Kuasa akan menunaikannya.
Firman Allah ta’ala:
“Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah;” (QS. Al-Kahfi : 31)
Gelang emas bagi perempuan merupakan simbul kekayaan dan kecantikan, karena harga emas yang mahal tentunya untuk membeli gelang hanya orang yang mempunyai uang yang cukup banyak. Di surga gelang masnya tidak bisa dibandingkan dengan di dunia karena gelang emasnya, tembus pandang dan bening seperti kaca tidak pernah ada di dunia. Emas seperti halnya gelas perak yang tembus pandang, tidak ada di dunia sehingga keindahannya tidak ada bandingannya. Apalagi di surga disediakan dua istri dengan masing-masing 70 perhiasan, tentunya nikmat yang luar biasa. Perhiasan kalung sudah biasa bagi perempuan di dunia, akan tetapi di surga menjadi luar biasa karena kalung yang bertahtakan intan berlian atau permata luar biasa. Di dunia hanya orang kaya raya saja yang dapat membeli kalung seperti itu dan di surga gemerlapnya emas bertahtakan intan berlian tidak bisa dibandingkan dengan di dunia.
Disurga tidak dikenal hidup seorang diri, menjanda atau menduda. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Ahmad dari Abu Hurairah r.a., bahwa Nabi SAW., bersabda: “Setiap lelaki dari penduduk surga mendapatkan 2 orang istri berupa bidadari yang masing-masing memiliki 70 buah perhiasan. Keindahan betisnya terlihat dari balik busananya.”
Keindahan gerlapnya perhiasan di surga tidak bisa dibayangkan karena cahayanya akan menutupi cahaya matahari sekalipun. Tentunya cahayanya tidak membuat mata penghuni surga silau karena silau merupakan siksaan pada mata manusia di dunia. Di surga gemerlapnya perhiasan menambah keindahan surga sehingga terang benderang, dengan kemilau aneka cahaya yang mengagumkan bagi siapa saja yang melihatnya. Perhiasan tersebut dipakai oleh istri penghuni surga dari bidadari, yang kecantikannya sempurna sehingga betisnya kelihatan dari balik busana sutra yang dikenakannya.
عَنْ دَاوُدَ بْنِ عَامِرِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ أَنَّ مَا يُقِلُّ ظُفُرٌ مِمَّا فِي الْجَنَّةِ بَدَا لَتَزَخْرَفَتْ لَهُ مَا بَيْنَ خَوَافِقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَوْ أَنَّ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ اطَّلَعَ فَبَدَا أَسَاوِرُهُ لَطَمَسَ ضَوْءَ الشَّمْسِ كَمَا تَطْمِسُ الشَّمْسُ ضَوْءَ النُّجُومِ(رواه الترمذي )
Dari Daud bin Amir bin Sa'ad bin Abu Waqash, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Rasulullah SAW, Beliaubersabda, "Seandainya sesuatu yang lebih kecil dari kuku yang ada di surga tampak, niscaya sesuatu itu akan dapat menghiasai segala sudut langit dan bumi. Dan, seandainya seorang laki-laki yang merupakan ahli surga muncul hingga tampak gelang-gelang kakinya niscaya (cahaya) gelang itu akan dapat menutupi cahaya matahari sebagaimana cahaya matahari mampu menutupi cahaya bintang. (HR. Tirmidzi) Shahih: Al Misykat (5631-tahqiq kedua).
Apapun yang ada di surga walaupun sebesar kuku apabila terlihat di bumi maka cahayanya akan menghiasi setiap sudut di bumi dan langit. Apalagi gelang penghuni surga yang ukurannya cukup besar, semestinya kalau terlihat oleh penduduk bumi akan membuatnya menganga karena indahnya. Di dunia saja apabila perempuan melihat gelang bertahtakan intan berlian akan berdecak kagum. Tentunya gelang di surga akan memuaskan nafsu perempuan penghuni surga, yang sewaktu di dunia sulit dipuaskan karena kodrat perempuan menyukai perhiasan. Perempuan yang tidak tahan uji dengan nafsunya untuk memamerkan kekayaannya, maka akan membeli gelang yang harganya jutaan rupiah atau bahkan ada yang sampai milyaran rupiah. Tentunya diharamkan surga bagi siapapun yang suka memamerkan kekayaan dan kecantikan atau ketampanan, serta kelebihan yang lain karena merupakan kesombongan.
Tersebut di dalam hadits Bukhari dari Ibnu Umar R.A., bahwa Rasulullah., bersabda: “Hai segenap wanita! Bersedekalah dan perbanyaklah istighfar karena aku melihat kalian lebih banyak di neraka.” Seorang perempuan bertanya, “Ya Rasulullah, mengapa demikian?” Rasulullah., menjawab, “Karena kalian sering mengutuk dan mengkufuri pergaulan. Aku tidak melihat seperti kalian. Orang-orang yang kurang akal dan kurang din dapat mengalahkan mereka yang cukup akal dan cukup din.” Perempuan itu bertanya, “Ya Rasulullah. Mengapa perempuan disebut kurang akal dan kurang din?” Rasulullah. Menjawab. “Kalian kurang akal karena persaksian dua orang dari kalian sama dengan persaksian seorang laki-laki. Kalian juga mengalami masa haid yang menyebabkan kalian absen dari shalat dan shiam. Itu berarti, din kalian pun kurang.”
Warna hijau yang menjadi simbol religius keislaman disukai orang beriman dan warna inilah yang juga menjadi kesukaan penghuni surga. Tentunya tidak ada halangan bagi penghuni surga untuk memilih warna apa saja yang sesuai dengan keinginannya, akan tetapi Allah Maha Kuasa yang membolak-balikkan hati setiap hamba-Nya. Seperti halnya dua istri atau bidadari penghuni surga, penuh cinta dan tidak ada kecemburuan seperti satu hati adalah ilham dari Allah Maha Mencintai. Demikian juga kesukaannya pada pakaian sutra dan warna hijau, tentunya juga ilham dari Allah Maha Pemilik Keindahan karena itulah yang terbaik bagi penghuni surga.
Firman Allah ta’ala:
“Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.” (QS. Ad-Dukhan : 53-54)
Pakaian di surga dari bahan sutra yang halus dan mengkilat, karena sutra merupakan bahan pakaian yang terbaik dan termahal, sehingga pantas menjadi pakaian penghuni surga. Apalagi sutra yang tebal tentunya harganya semakin mahal, karena bahan yang diperlukan untuk membuatnya semakin banyak. Di dunia pakaian dari bahan sutra termasuk pakaian langka dan hanya orang kaya saja yang mampu membelinya, akan tetapi di surga semua penghuninya memakai pakaian sutra yang berkilau. Tentunya keindahan dan kwalitasnya minimal 99 kali keindahan pakaian dan perhiasan di dunia, tidak bisa dibayangkan keindahan kemilaunya.
PAKAIAN DI SURGA
Pakaian untuk menjaga kehormatan sebagai manusia
Menutup aurat supaya berbeda dengan binatang-Nya
Berlebihan pakaian dan perhiasan kesombongan semata
Gelang emas kebanggaan berakhir kesombongannya
Bersabar untuk tidak melampiaskan keinginan
Berharap di surga mendapatkan pakaian dan perhiasan
70 perhiasan dijanjikan penghuni surga mengesankan
Kilauannya menerangi surga sebagai kerajaan
Pakaian dari sutra tebal dan halus harum berkilauan
Baju kebesaran seperti raja dunia bertahtakan berlian
Setiap orang di dunia yang melihatnya menginginkan
Padahal setiap penghuni surga raja dan ratu dijanjikan
Di dalam surga yang tidak terlalu panas atau dingin
Suasana nyaman tidak membuatnya kegerahan
Hawanya disertai bau harum semerbak wangi melegakan
Bau harum misik memenuhi setiap tempat dan ruangan
Diceritakan dalam Hadits bahwa mahkota, kerudung, atau perhiasan kepala perempuan surga atau bidadari, lebih terang dari matahari. Dari dahsyatnya cahaya pakaiannya tersebut, tentunya kilauan pakaian penghuni surga juga mengagumkan, tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Pakaian kebesaran seorang raja atau ratu di dunia saja sudah bisa membuat para pencinta dunia terkagum-kagum. Pakaian penganten putra mahkota, anak pejabat, artis dan siapa saja yang mengadakan acara pernikahan yang sangat mewah akan memakai pakaian yang indah. Pakaian penganten tersebut hanya dipakai sehari atau paling lama dua hari, dan kalau ditambah dengan biaya resepsi yang lain memerlukan biaya yang sangat besar. Istilah menjadi raja dan ratu sehari, sangat tepat dan membahagiakan penganten beserta kerabatnya.
Firman Allah ta’ala:
Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera. Di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. (QS. Al-Insan: 12-14)
Penghuni surga tidak akan merasakan kepanasan atau kegerahan karena sinar matahari yang menyengat. Sinar matahari seperti di pagi hari atau sore hari dan bisa juga seperti di siang hari yang mataharinya diselimuti awan. Di surga juga tidak terlalu dingin seperti di musim dingin atau di kutub yang bisa membekukan manusia. Hawa sejuk yang tidak terlalu dingin bagi penghuni surga, pokoknya tidak ada keluhan apapun yang tidak mengenakkan. Semua serba sesuai dengan keinginan dan sempurna, tidak ada cacat sedikitpun untuk memuaskan penghuni surga.
Allah Maha Adil dan Bijaksana memberikan ujian kepada manusia, sebatas kemampuan manusia menerima atau menanggungnya. Tinggallah manusia yang sedang diuji itu, apakah sabar menerima atau mengeluh. Bagi orang yang beriman, ujian apapun dijalaninya dengan sabar dan prasangka baik (khusnudhan), bahwa semua itu adalah tanda kasih sayang-Nya kepadanya yang kelak akan dibalas dengan surga yang minimal luasnya 10 kali dunia. Kesabaran ada 3 yaitu sabar di dalam ketaatan, sabar meninggalkan larangan dan sabar dalam menghadapi musibah.
Firman Allah ta’ala:
Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal shaleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. (QS. Huud: 11)
Para sahabat telah terbukti kesabarannya terhadap penderitaan dan siksaan yang dilakukan oleh orang kafir Quraisy atau musuh-musuh Islam lainnya. Dengan setianya mereka mendampingi Rasulullah SAW. dalam suka dan duka, sehingga kesetiaannnya inilah yang menyebabkan Allah Maha Penyantun ridha kepadanya. Kesabaran sahabat juga terbukti di dalam menjalani ketaatan dalam menjalani ibadah, seperti ada yang tetap berpuasa dalam peperangan walaupun di musim panas. Pada saat terjadi perang Tabuk bertepatan dengan musim panas dan sedang bersiap-siap panen raya kurma di Madinah juga sekitarnya. Orang-orang munafik tidak ikut berperang karena musim panas yang sangat terik dan akan panen kurma karena sudah beberapa tahun panennya sedikit.
Firman Allah ta’ala:
Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui. Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. At-Taubah: 81-82)
Para sahabat berkeyakinan bahwa penderitaan di dunia karena siksaan atau panasnya padang pasir yang membakar, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan penderitaan dan panasnya api neraka. Mereka meyakini di dunia sebentar saja, yang terbayang di pelupuk matanya keindahan dan kenikmatan surga. Sehingga mereka sangat merindukan untuk segera berjumpa dengan Allah Maha Pemilik Keindahan, dan mendapat keridhaan-Nya, serta terselamat dari neraka dimasukkan ke dalam surga. Baginya dunia bukan tempat bersenang-senang karena kesenangan yang hakiki ada di akhirat yaitu di dalam surga selama-lamanya. Sahabat telah sukses di dunia akhirat karena memperoleh keridhaan Allah Maha Mulia dan Rasulullah SAW. serta namanya diabadikan dalam Al-Qur’an juga Hadits Shahih sebagai penghuni surga.
Semoga kita termasuk orang beriman yang sungguh-sungguh menyiapkan bekal iman dan amal saleh untuk bekal kehidupan setelah mati!. Aamiin...
*Silahkan disebar Artikel ini dengan tidak menambah dan mengurangi isi tulisan. Semoga bermanfaat untuk kita semua Jazakallahu khairan barokallah fikum*
*والله اعلم*
*_Demikian chat pada hari ini. Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih._*
*سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك*
*وعليكم السلام ورحمه الله وبركاته*
Komentar
Posting Komentar