PESAN KEPADA PENGURUS MASJID
Ada sahabat yang menyarankan *_bukalah pintu masjidmu 24 jam,_* (menutup tetapi tidak mengunci), agar engkau tidak malu di hadapan Allah yang membukakan pintu rizki dan ampunan-Nya untuk kita semua setiap waktu.’
Barangkali ada saudara kita yang ingin beri’tikaf malam atau bertahajjud dan pintu masjid yang dijaga oleh ta’mir tetap terbuka.
*_Pesan kedua_*, jangan pernah engkau tulis *_‘Dilarang Tidur di Masjid‘_*
Anda tidak tahu ada beberapa musafir yang sama sekali tidak punya uang untuk menginap di hotel /penginapan. Akibatnya di lantai depan masjid-lah mereka mengistirahatkan kepenatannya.
Setidaknya, sediakan karpet di teras masjid...
*_Pesan ketiga_*, jangan pernah engkau tulis *_‘Selain jamaah masjid dilarang menggunakan toilet" atau "Toilet Bukan Untuk Mandi‘_*
Mengapa begitu perhitungannya kita dengan musafir, hanya menumpang buang air kecil pun atau untuk membersihkan diri harus dicegah? Padahal ceramah Khatib mengatakan “kebersihan sebagian dari iman”.
*_Pesan keempat_*, jangan pernah engkau tulis *_Jangan membawa anak kecil"_* atau berkata “Huss... jangan brisik!”
Ketahuilah anak-anak kecil itulah yang akan menjadi penerus kita nanti sebagai pemakmur masjid, baik selagi kita masih hidup maupun setelah kita wafat. Biasakanlah anak-anak kita dengan masjid.
*_Pesan kelima_*, ‘Bangunlah masjidmu senyaman mungkin, karena masjid bukan hanya sekedar tempat bersujud‘ tetapi bisa digunakan untuk bermusyawarah, mengurusi masalah umat, menimba ilmu serta menenangkan hati dan mengistirahatkan dzahir dan batin kita.
*_Pesan keenam_*, ‘Jangan bangga dengan jumlah infak yang ratusan juta tetapi tidak digunakan untuk kemakmuran masjid’.
Ingatlah! Orang berinfak ke masjid itu berharap pahala jariyah. Bagaimana mereka akan mendapatkan pahala amal jariyah dan Anda mendapatkan pahala menjaga amanahnya, sedangkan uang infak mereka tidak kamu gunakan? Sebaliknya Anda justru menyimpan uang kas masjid di bank yang boleh jadi dinikmati oleh para kapitalis kafir.
Apakah Anda tahu, boleh jadi di sekitar masjid ada warga yang terjerat rentenir demi memulai usaha mikro atau usaha kecil?
*_Permudahlah setiap orang yang mampir ke masjidmu!!!_*
Barangkali karena amal kecil itu bisa menjadi sebabmu ke surgaNya. *_Bagaimana mungkin Anda menyebut masjid itu “Rumah Allah” sedangkan Anda atur buka dan tutupnya laksana gudang._*
Salam Ta'zim
Ada sahabat yang menyarankan *_bukalah pintu masjidmu 24 jam,_* (menutup tetapi tidak mengunci), agar engkau tidak malu di hadapan Allah yang membukakan pintu rizki dan ampunan-Nya untuk kita semua setiap waktu.’
Barangkali ada saudara kita yang ingin beri’tikaf malam atau bertahajjud dan pintu masjid yang dijaga oleh ta’mir tetap terbuka.
*_Pesan kedua_*, jangan pernah engkau tulis *_‘Dilarang Tidur di Masjid‘_*
Anda tidak tahu ada beberapa musafir yang sama sekali tidak punya uang untuk menginap di hotel /penginapan. Akibatnya di lantai depan masjid-lah mereka mengistirahatkan kepenatannya.
Setidaknya, sediakan karpet di teras masjid...
*_Pesan ketiga_*, jangan pernah engkau tulis *_‘Selain jamaah masjid dilarang menggunakan toilet" atau "Toilet Bukan Untuk Mandi‘_*
Mengapa begitu perhitungannya kita dengan musafir, hanya menumpang buang air kecil pun atau untuk membersihkan diri harus dicegah? Padahal ceramah Khatib mengatakan “kebersihan sebagian dari iman”.
*_Pesan keempat_*, jangan pernah engkau tulis *_Jangan membawa anak kecil"_* atau berkata “Huss... jangan brisik!”
Ketahuilah anak-anak kecil itulah yang akan menjadi penerus kita nanti sebagai pemakmur masjid, baik selagi kita masih hidup maupun setelah kita wafat. Biasakanlah anak-anak kita dengan masjid.
*_Pesan kelima_*, ‘Bangunlah masjidmu senyaman mungkin, karena masjid bukan hanya sekedar tempat bersujud‘ tetapi bisa digunakan untuk bermusyawarah, mengurusi masalah umat, menimba ilmu serta menenangkan hati dan mengistirahatkan dzahir dan batin kita.
*_Pesan keenam_*, ‘Jangan bangga dengan jumlah infak yang ratusan juta tetapi tidak digunakan untuk kemakmuran masjid’.
Ingatlah! Orang berinfak ke masjid itu berharap pahala jariyah. Bagaimana mereka akan mendapatkan pahala amal jariyah dan Anda mendapatkan pahala menjaga amanahnya, sedangkan uang infak mereka tidak kamu gunakan? Sebaliknya Anda justru menyimpan uang kas masjid di bank yang boleh jadi dinikmati oleh para kapitalis kafir.
Apakah Anda tahu, boleh jadi di sekitar masjid ada warga yang terjerat rentenir demi memulai usaha mikro atau usaha kecil?
*_Permudahlah setiap orang yang mampir ke masjidmu!!!_*
Barangkali karena amal kecil itu bisa menjadi sebabmu ke surgaNya. *_Bagaimana mungkin Anda menyebut masjid itu “Rumah Allah” sedangkan Anda atur buka dan tutupnya laksana gudang._*
Salam Ta'zim
Komentar
Posting Komentar